Saya mengamati, saat ini ada begitu banyak tool bisnis online baik berupa software maupun tool online. Tool2 tersebut begitu laris manis diserbu para pengguna. Apalagi jika jualannya dibuat semacam limitasi atau batasan, mulai yg dibatasi jumlah penggunanya hingga yang dibatasi tanggal pemasarannya.
Nah, di saat yang bersamaan, banyak sekali diantara pembeli tool tersebut justru nggak tahu kenapa dia beli. Dia hanya melihat para mastah dunia online beli, maka diapun beli. Apalagi karena ada batasan waktu, dia takut sekali tidak memiliki tool tersebut dan dia takut saat dia butuh tool itu, penjualannya sudah ditutup.
Alhasil setelah menunggu dan menunggu, menanti dan menanti, tool itu hanya sekedar penambah space harddisk atau daftar koleksi tool yang dia miliki tanpa pernah terpakai kecuali saat baru membeli untuk coba-coba saja.
Seberapa perlu sih kita dengan Tool?
Tool itu kan hanya alat, sebagaimana gergaji, palu, tang, dll. Masalahnya adalah kapan kita butuh tool tersebut dan apakah kita tahu fungsi toolnya. Misalnya gergaji, apakah kita butuh gergaji mesin ketika membuat perabot rumah tangga? Saya yakin gak butuh. Bahkan gergaji besar yg oleh penjualnya diklaim mampu memotong pohon hanya dalam beberapa menit saja tak kita butuhkan. Tool yang tepat justru gergaji kecil dan halus sehingga hasil potongan juga rapi.
Beda lagi kalau kita mau potong 1-2 pohon. Gergaji kecil jelas tidak akan mampu dengan cepat menyelesaikan pekerjaan. Tapi gergaji mesin terlalu boros tenaga dan sangat bising. Maka gergaji besar sudah dapat kita pakai.
Dalam dunia bisnis online juga seperti itu. Kita harus tahu benar fungsi dari tool yang hendak kita beli. Jika anda tidak sedang membuat ratusan maupun ribuan blog, saya yakin tool auto posting malah akan membuat blog anda terlihat seperti sampah. Seperti pembuat mebel yg memotong kayunya dengan gergaji mesin, kasar dan berantakan.
Tapi jika anda memang hendak membuat ratusan blog yg kontennya hampir sama, maka tool spinning dan posting akan sangat membantu sekali. Satu artikel di spin dan dikirim ke ratusan blog. Besok satu artikel lagi, spin dan kirim ke ratusan blog. Sehari hanya 1 artikel yang muncul di tiap2 blog dan kontennya terlihat beda2 meski berasal dari satu artikel yang sama.
Targetnya juga tentu beda. Blog manual yang kita isi secara manual, biasanya menargetkan setidaknya 500 visitor per hari dari 1 blog tersebut, bahkan kalau bisa, targetnya mencapai ribuan visitor per hari. Blog manual targetnya tidak berhenti di visitor, tapi pada relasi, pada subscriber dan hubungan jangka panjang dengan para visitor kita.
Sementara blog massal, targetnya gak banyak, 100 visitor per hari per blog sudah sangat lumayan. Dan karena punya ratusan blog, maka potensi visitornya pun jadi besar, mencapai puluhan ribu visitor. Tapi berhenti sampai di situ, tidak ada target mendapatkan subscriber, bahkan target supaya blognya hidup lamapun tidak ada. Karena biasanya 2-3 bulan blognya sudah de-index, hehehe…
Nah, maka memilih tool, harus kita sesuaikan dengan ide bisnis yang kita miliki. Jika kita ingin bisnis jangka panjang, maka menggunakan cara manual, mendetil dan teliti akan sangat bermanfaat. Tapi jika kita ingin bisnis hit and run gak terlalu peduli dengan hubungan lebih jauh dengan visitor, maka tool2 massal tentu yang kita butuhkan.
Ada banyak tool lain, seperti tool untuk riset, tool untuk mengelola akun facebook, tool untuk promosi massal, dll. Pastikan anda tahu bagaimana tool itu bekerja dan apakah sudah sesuai dengan konsep bisnis kita. Jangan sampai ide bisnis yang kita bikin justru hancur gara2 salah beli tool.