Hitungan mundur hari menjelang Ramadhan sudah berdentang. Sudah saatnya kita menyiapkan segalanya menyambung datangnya bulan penuh berkah, rahmat dan maghfirah ini. Ya, kurang dari 1 bulan lagi kita akan bertemu tamu agung yang kehadirannya senantiasa dirindukan. Bukan hanya ditunggu umat Islam, tapi semua umat Manusia.
Ramadhan artinya, masjid-masjid penuh jamaah. Ramadhan berarti semua dagangan makanan laku keras. Ramadhan berarti semua bahan makanan disapu bersih. Ramadhan berarti pengusaha garmen panen besar. Ramadhan juga berarti pengusaha angkutan kebanjiran rejeki. Dan Ramadhan berarti ada banyak sedekah bagi masyarakat miskin, ada banyak beras dan makanan gratis menanti.
Ya, itulah Ramadhan. Semuanya senang, semuanya bergembira karena Ramadhan adalah bulannya Allah dan di bulan ini Allah benar-benar bagi-bagi rahmat dan keberkahannya. Bukan hanya untuk umat Islam saja, tapi juga umat lain bahkan mereka yang selama ini benci dan mencari-cari cara menjelekkan Islam-pun ketiban rahmat-Nya.
Tapi dari semua itu yang paling ditunggu-tunggu adalah saat-saat dimana semua ibadah kita dilipatgandakan balasannya oleh Allah. Bahkan tidur kitapun dinilai ibadah. Maknyus ndak tuh. Maka, sangat rugi sekali apabila saat ramadhan kita benar-benar gak siap. Ibarat mobil, kalau sudah jalan, maka untuk ngebut akan jauh lebih mudah daripada mobil yang baru start.
Maka sebelum Ramadhan masuk, mari kita mulai start engine, mulai melakukan pemanasan, bahkan kalau perlu sudah mulai berjalan dan siap untuk ngebut. Begitu Ramadhan datang, mesin dan seluruh komponen telah siap untuk diajak ngebuutt !!
Ready to Start??
Mudah-mudahan kita mendapat pahala yang berlimpah di bulan Romadhon
Insya Allah, semoga mndapatkan llimpahan pahala di bulan yang penuh kemuliaan itu, bulan suci ramadhan.. gk sabar mnunggu waktunya datang 🙂
Marhaban Ya Ramadhan…
afwan, ana cuma mau nanya seputar
“Bahkan tidur kitapun dinilai ibadah”
sepengetahuan ana, hadits-hadits seputar masalah itu adalah hadits dhaif dan palsu, serta kita tidak diperbolehkan menggunakan hadits maudhu ato dhoif karena bisa termasuk menyebarkan kedustaan atas nama Rasulullah
afwan…
Jika fokus pada tidurnya aja memang bisa ditolak dengan argumen anda. dan itu benar karena kalau niatnya tidur doang ya emang jadinya malah dosa karena meninggalkan banyak kewajiban. Tapi jika tidur itu dengan niatan supaya tidak maksiat (misalnya di kantor, daripada nganggur waktu istirahat kan mending dibuat tidur bentar. Karena nganggur biasanya diiringi dengan ghibah). Juga jika diniatkan untuk memperkuat fisik biar nanti malam kuat ibadah, apakah juga bukan termasuk ibadah? Dan saya juga ndak bilang itu hadist 🙂
semua itu tergantung pada niat na masing2…jika niat kita cuma tidur doang ya cuma dapat nyenyak na aja tapi kalau dibarengi ma niat agar kita bisa lebih kuat beribadah kan lebih bagus…
bahkan kalau kita masuk WC menggunakan adab2 yang diajarkan Rosul juga akan mendapatkan pahala, ea ga ?
afwan mas, komen ana ga nyambung..
makasih mas
Marhaban ya Ramadhan…..
@Lutvi Avandi : ya itu tdi gan, kebanyakan ( trutama d daerah ane ) menggunakan hadits tidur itu ibadah sebagai alasan buat tidur seharian penuh, hehehe…
jazakallah khoir…
Yang kebanyakan itu selalu ndak baik. sholat kebanyakan juga nggak baik apalagi tidur kebanyakan hehehe
bulan yang dirindukan kan datang menjelang. semoga dipertemukan kembali kita dengan bulan penuh berkah, rahmah, maghfirah dan syahrul qur’an ini. amin..amin…
Insya Allah..
Siap Menjemput Ramadhan…
Ramadhan pertama yang jauh dari keluarga… semoga diberi kesempatan untuk beribadah semaksimal mungkin di Ramadhan kali ini. amin…