Biasakan buang sampah pada tempatnya

Sedekah Sampah Yuk!


Biasakan buang sampah pada tempatnya
Biasakan buang sampah pada tempatnya

Tadi pagi nonton ceramah Ust. Yusuf Mansur di ANTV yang membahas tentang Kebersihan. Saya jadi mikir, masak sih bangsa ini gak bisa dibuat ngeh soal sampah? Memang penyakitnya udah akut hehehe.. Tapi setidaknya harus ada yang bergerak soal kebersihan ini.

Menyuruh orang lain membuang sampah mungkin akan cukup membuat kita stress sendiri. Ya, setidaknya dalam beberapa ujicoba saya begitu. Kalaupun mereka mau buang sampah, itu pas kita baru ngomong. Nanti ketika dia sendiri ya udah balik deh sifat aslinya.

Saya lalu berpikir, kalau memang kebersihan adalah sebagian dari Iman. Dan betapa cintanya Rasulullah dengan kebersihan sehingga ada banyak sunnah soal kebersihan ini. Mulai sunnah membersihkan diri alias mandi di hari Jumat, sunnah memotong kuku, sunnah janabat, dll. Dan saya teringat sebuah hadist yang menyatakan bahwa siapa yang menyingkirkan duri di jalan, maka dia sudah dianggap melakukan kebaikan atau sedekah.

Nah, menyingkirkan duri sekecil itupun udah dianggap kebaikan, apalagi menyingkirkan gelas air mineral, menyingkirkan pembungkus permen atau secarik karcis parkir. Dan dalam hitung-hitungan bisnispun, gak butuh modal besar untuk memungut bungkus permen dari jalan dan melemparnya masuk ke tong sampah. Jadi, ini bisnis yang pasti untung hehehe… Kita gak perlu repot-repot keluar duit, gak perlu repot nyari fakir miskin, tinggal jalan pagi keliling kompleks dan mungutin sampah.

Trus buat apa petugas sampah?

Ya terserah anda sih, bayangin jika 1 sampah = 1 kebaikan. Berarti segerobak sampah adalah segerobak kebaikan. Kalau 1 kebaikan dinilai 10x oleh Allah, berarti tuh petugas udah sedekah 10 gerobak. Dan para petugas sampah itu terus dapat pahala dari dosa-dosa kita karena mengotori lingkungan. Apa ndak rugi tuh? Eh siapa tahu di tiap sampah yang kita pungut, terhapus juga dosa buang sampah sembarangan yang kita lakukan di masa lalu. Siapa tahu, sebuah kulit pisang yang kita pungut, telah menyelamatkan seorang anak dari terpeleset di masa mendatang.

Allah tidak tidur bos. Allah maha menghitung. Hari ini gak ada duit untuk sedekah? Jangan khawatir, ada banyak sedekah di pinggir jalan negeri ini yang bisa kita tunaikan. Yuk, ambil tas plastik, mulai pungutin sampah. Ntar, kalau sampah sudah mulai langka seperti di Jepang dan Hongkong baru nyesel lho ente semua 🙂

So, biarin deh mereka buang sampah sembarangan. Ladang pahala kita jadi masih terbuka luas kan? Dan latih anak-anak kita memungut dan membuang sampah. Jadikan sebagai kebiasaan baru rumah tangga. Masak kalah sama anak saya yang umur 14 bulan. Dia kalau ada pembungkus yang belum dibuang langsung diambil dan masukkan tempat sampah hehehe…

Masukkan alamat email anda untuk mendapat update terbaru:

10 thoughts on “Sedekah Sampah Yuk!”

    1. Lebih provokatif lagi kalau sampeyan ambil sampah yang baru dibuang orangnya tepat di depan hidungnya. Sambil bilang, “Makasih mas, pahala bersihkan sampah sampeyan barusan saya rampok hahaha”

  1. Mantab, Sedekah sampah yukk…
    Banyak jalan mencari pahala, termasuk yang buang sampah dapet pahala juga ngga mas? kan dia udah nyediakan ladang untuk orang2 mencari pahala…
    hehehhee…..

  2. aku pernah melihat di Tipi tentang Bank Sampah.. cara yang sangat menarik menyelamatkan lingkungan dari sampah.. aku cukup tertarik om dengan sistem yang ada di bank sampah itu.. masih bingung juga mau mulai,,.wkwkwkwk 😀

    1. Ndak usah ribet-ribetlah. Rutinkan buang sampah + sedekah sampah (buang sampah yang tercecer di jalan). Insya Allah bersih deh lingkungan. Kalau ada yang niru tindakan ente, jadi deh sedekah jariyah

  3. bener-bener outbox thinking neh om lutvi, mudah2x-an minimal seluruh netter indonesia baca ni posting ‘n terprovokasi buat meng-action-kan ide ini 🙂

  4. Ahsannya kita membiasakan diri sendiri untuk membuang sampah pada tempatnya, lebih bagus lagi bisa membuang sampah yang ada di jalan. Dan jangan lupa ajarkan pada anak2 kita, keluarga juga masyarakat untuk kebiasaan baik tersebut. Syukran atas sharenya. Jazakallah khairan.

Comments are closed.