Lanjutan artikel sebelumnya tentang 2 solusi semua masalah. Biar makin ngeh, saya akan jelaskan dikit apa sih sabar itu sebenarnya. Dan bagaimana mungkin semua masalah bisa selesai hanya dengan sabar.
Dalam kamus kuno bahasa Arab kata ustad saya dulu, sabar itu seperti seorang petarung yang sedang bertahan ketika terus menerus di serang musuh. Beliau menambahkan sebenarnya petarung ini dengan sekali pukul saja sudah bisa bikin musuhnya K.O, tapi dia memilih untuk bertahan.
Dari sini nampak jelas sekali beda sabar dalam arti sebenarnya dengan sabar dari makna yang biasa kita pahami. Biasanya yang dimaksud sabar adalah menerima segala sesuatunya tanpa melakukan apa-apa. Nerimo.. gitu istilahnya. Kalau saya boleh bilang, sabar yang kita pahami hampir mirip dengan putus asa. Ibarat bertarung, sabar kita itu bukan sabar tapi memang gak berani ngelawan.
Saat ada orang memukul kita, kita diam saja dengan alasan sabar. Padahal aslinya kita takut untuk melawan balik. Ini tentu beda dengan Mike Tyson yang dipukul oleh anak kelas 2 SD. Ketika Mike Tyson diam saja tidak melawan, itulah arti sabar yang sebenarnya. Jadi, sabar lebih tepat disebut menahan diri daripada menerima.
Karena itu, sabar bisa dipakai di kondisi apapun. Saat kita menerima rejeki nomplok, biasanya kita cenderung tidak bersabar. Kita memang bersyukur, tapi jarang kita bersabar.
Bagaimana sabar ketika memperoleh nikmat?
Tidak membuang-buang uang untuk hal-hal yang tidak bermanfaat adalah termasuk ketidak sabaran. Tidak mengelola harta dengan baik adalah juga ketidaksabaran. Bisa saja kita belikan anak kita apapun yang dia minta, tapi orang sabar akan menahan dirinya, mengabulkan hanya yang membawa manfaat bagi si anak.
Jadi, sabar itu justru ketika punya nikmat ya?
Sebenarnya sih iya. Tapi saat susahpun kita juga diwajibkan untuk bersabar. Misalnya ketika orang yang kita sayangi sakit. Orang akan menganggap wajar kalau kita menangis, protes dan menuduh orang yang membuat orang yang kita sayangi sakit. Menuduh mereka yang mengajak makan kambing, menyalahkan mereka yang ngajak ngerokok, dll. Bahkan tak jarang juga menyalahkan Allah.
Tapi orang yang bersabar akan menahan diri dari hal-hal yang demikian. Menenangkan hati dan mengharapkan bantuan hanya pada Allah. Lebih bagus lagi jika dibarengi dengan syukur. Lho kok malah bersyukur kena musibah? Insya Allah di artikel mendatang akan kita bahas soal syukur ini.
Jadi, ketika punya kekuatan, punya kekuasaan bahkan punya hak untuk melakukan sesuatu tapi anda berani menahan diri untuk tidak melakukan atau menuntut hak anda, maka itulah yang dinamakan sabar. Lebih gampang lagi puasa adalah implementasi jelas seperti apa sabar itu sebenarnya. Saat kita punya makanan, halal dan tak seorangpun tahu kita sedang puasa tapi kok kita menahan diri tidak makan itulah sabar yang sebenarnya.
katanya sabar itu adalah pada saat bala pertama….berarti maksudnya kpd musibah yah,,,
Aku tahu ustad yang antum maksud, karena selain ngaji bareng2 sama teman yang sekarang ana juga masih aktiv ngji sama ustad antum yang dulu, tapi jangan bilang ustad yang sekarang ya..! karena tanggapannya kurang srek mengenai ustad yang antum masksud.
ana juga dapat materi tentang sabar yang antum maksud, yang memang berbeda dengan sabar yang kebanyakan orang bilang. yang penting kita dapat mengambil yang positif dan membuang yan negatif…
Sabar itu ….
menunggu di sertai dengan tawakkal yaa mas
salam kenal yaa mas lutvi
“Harapan itu masih ada”
“sabar lebih tepat disebut menahan diri daripada menerima” thats the point…………..thanks pencerahaannya mas
Sabar itu bukan berarti berdiam diri tanpa melakukan apa-apa dengan apa yang terjadi..gitu ya Mas Lutvi??
Bener sekali!
Bagus, sore-sore udah dapet kajian reliji & kajian pribadi
emang sabar itu bukan nerimo apa adanya, kalau itu pemahamannya berati kita nyerah atau di sebut pemalas, sabar dalam arti lain sigap artinya kita harus selalu siaga dan tepat untuk bertindak betul ngak mas..
bener banget