Meski semua manusia diberikan waktu yg sama oleh Allah yaitu 24 jam sehari, namun pada kenyataannya ada satu orang yg mampu mengerjakan tugas lebih byk dr yg lain.
Efisiensi waktu khususnya dalam bulan Ramadhan ini sedemikian pentingnya hingga tanpa pengelolaan waktu yg baik byk kesempatan ibadah yg terlewat begitu saja.
Hal ini saya alami sendiri, bagaimana dlm beberapa hari terakhir ini jadwal dan target harian yg saya canangkan jadi amburadul. Akibatnya target pekanan jadi makin numpuk padahal waktu yg tersedia tetaplah sama.
Waktu ibarat pedang. Dia lurus dan tajam. Tak peduli apapun alasan kita, waktu yg tersia akan hilang begitu saja dan jangan harap dia akan kembali. Masa lalu tak dapat diperbaiki. Tapi resiko kelalaian di masa lalu msh mungkin kita benahi. Dengan catatan kita harus sungguh2 memanfaatkan wkt mendatang dengan lebih baik lagi
Bener bgt mas, saya juga sering gitu 🙁
Semoga saya lebih bisa mengatur waktu, Insya Allah.
Artikel yg menarik mas Lutvi…
Di bulan ramadhan saya membiasakan diri untuk memprioritaskan ibadah daripada bekerja. Jika kita rajin beribadah dan menjaga iman dan ketakwaan kita, saya berpikiran Allah SWT akan menjaga pula pekerjaan kita tetap baik meskipun kita menganaktirikannya
nice share Pak