Kemarin saya datang ke acara dPreneur yang diselenggarakan oleh Detik.com dan TransTV. Dari pagi acaranya workshop pembuatan KomikStrip kemudian dilanjut dengan seminar yang pembicaranya Chairul Tanjung dan Ibu Risma.
Saya tertarik dengan berbagai macam penanya saat seminar. Pertanyaannya bagus-bagus dan dahsyat. Namun sayang ternyata pertanyaan itu baru sekedar konsep. Contohnya ada yg bertanya bagaimana mempertahankan sebuah usaha. Eh.. ketika dia ditanya usahanya apa lha kok belum punya usaha. Pak CT pun nyeletuk lha usaha aja belum dibuka kok mau dipertahankan 😀
Ada lagi yang punya rencana buka usaha cafe. Setelah dikorek-korek kenapa milih itu ternyata hanya karena tantenya punya cafe dan sukses. Itupun di luar pulau bukanya, sedang dia berencana buka di sini.
Banyak pertanyaan serupa yang diajukan dan saya coba ambil kesimpulan dari pertanyaan-pertanyaan itu, juga dari pesan yang disampaikan oleh pak CT, bahwa untuk memulai sebuah usaha, kita kenal dulu potensi kita, harus kenal dulu potensi lingkungan kita, harus tahu bagaimana memenangkan persaingan di lokasi target usaha.
Nah, point-point penting ini justru gagal dieksekusi oleh mereka yang baru akan (soalnya masih planning doang) usaha. Rata-rata cuma berhenti di kata
“Saya mau buka usaha”
atau yang lebih detil lagi
“Saya mau buka usaha kuliner”
lalu The End gak ada terusannya. Padahal kalau emang serius mau buka usaha, kita tinggal list aja
- Saya bisa apa? (kenali potensi diri)
- Apa yang orang butuh di sini? (kenali pasar)
- Bagaimana saya bisa bantu mereka? (braindstorming ide produk)
- Bagaimana caranya mereka tahu saya bisa membantu mereka? (marketing)
Nah? Simpel banget kan?
Gimana Cara Mengenali Diri Sendiri
Ternyata 4 hal simple itu, masih perlu lebih didetilkan lagi. Karena banyak anak muda sekarang yang GAK KENAL siapa dirinya.
Kita ini dicekoki terus dengan pertanyaan, “APA KATA ORANG”. Kita gak pede dengan keputusan kita sendiri, gak pede dengan kemampuan diri kita, gak pede dengan penilaian kita sendiri. Indikasinya gampang, kita takut salah dan selalu minta pendapat orang lain. Kita takut dengan kritikan dan takut dengan penolakan.
Inilah hal-hal yang akhirnya membuat kita gak kenal siapa diri kita. Padahal kan:
TIDAK ADA YANG KENAL SIAPA KITA KECUALI KITA SENDIRI
Maka, cobalah mulai berlatih bicara dengan diri sendiri. Hargai diri sendiri. Hormati pendapat kita sendiri. Cobalah duduk sendiri dan putar kembali cerita masa lalu. Ingat-ingat bagaimana anda menulis pertama kali dan bagaimana akhirnya anda berhasil menulis. Ingat-ingat saat belajar naik sepeda hingga bisa naik sepeda tanpa pegang setir. Ingat-ingat piala atau piagam atas prestasi yang pernah anda lakukan. Ingatlah saat anda mendapat gaji pertama anda. Ingatlah saat anda dapat surat panggilan kerja. Ingatlah saat anda diterima di SMP, SMA hingga perguruan tinggi favorit.
Ingatlah semua dan setiap anda ingat, katakan, Hai Fulan, KAMU HEBAT!
Bandingkan diri anda dengan diri anda di masa lalu. Jangan bandingkan dengan orang lain. Anda punya hobby, katakan pada diri sendiri, WOWW… Kamu bisa melakukan hal itu ternyata.
Lakukan tiap hari. Tambahkan lagi saat anda membuat prestasi. Misalnya target perusahaan 10 sales dan hari ini anda bisa memenuhi target, maka katakan, “Hai Fulan.. kamu hebat.. Hari ini 10 sales. Besok aku akan kalahkan kamu dengan 11 sales”
Begitu seterusnya dan rasakan energi dalam tubuh akan berbeda. Klo ada orang mengkritik, ngasih nasehat katakan saja “Terima kasih :)”. Jadikan itu semacam kaca spion saja. Tak perlu terlalu diperhatikan, kecuali hanya sesekali saja ketika kita akan pindah haluan 🙂
Saya punya kesimpulan, bahwa sebenarnya kita semua TAHU POTENSI DIRI kita. Tapi KITA TAKUT SALAH karena punya potensi itu. Makanya ketika ada yg tanya apa potensi diri kita, biasanya jawaban yg keluar kalau ndak NGGAK TAHU ya GIMANA CARANYA TAHU.
Karena kita TAKUT kalau jawab sesuatu ntar disalahkan hehehe.. Betul apa Benar?