Harga saham biasanya ditampilkan dalam bentuk candlestick chart atau biasanya disebut candle chart. Bagaimana cara membaca candlestick saham?
Ada 2 macam candle stick yaitu candle naik dan candle turun. Biasanya hanya dibedakan berdasarkan warnanya saja. Yang naik warna hijau, yang turun warna merah.
Tapi ada kalanya candlestick juga dibuat dalam bentuk 1 warna yaitu hitam penuh dan putih seperti ini di bawah ini. Kalau yg ini hitam artinya candle turun dan putih artinya candle naik
Sekarang kita bahas yang pakai 2 warna saja sebab di kebanyakan chart juga pakai 2 warna, toh anda bisa atur sendiri warna-warna candle-nya jadi biar gampang dan gak kebolak-balik kita pakai warna hijau untuk naik dan merah untuk turun
Nah, candlestick sendiri terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
- Up shadow adalah garis yang menjulang di bagian atas
- Body adalah badan candle
- Down shadow adalah garis yang menjulang di bagian bawah atau biasa disebut ekor.
Untuk membaca candlestick saham sangat mudah. Ujung paling atas up shadow mewakili harga tertinggi saat itu. Biasanya disebut High price.
Ujung paling bawah di down shadow mewakili harga paling bawah saat itu. Biasanya disebut Low Price.
Jarak antara high dan low disebut range.
Nah, pada candle merah, harga pembukaan diwakili bagian atas body. Sedangkan pada candle hijau diwakili oleh bagian bawah body. So, biasanya saat harga melebihi pembukaan, candle akan otomatis jadi hijau, dan jika turun di bawah harga pembukaan, candle akan otomatis berubah jadi merah.
Untuk harga penutupan atau close price, di candle merah diwakili bagian bawah body. Sedangkan di candle hijau diwakili bagian atas body.
Maka, mau seperti apapun bentuknya, selalu ingat mana body, mana shadow
Candlestick Pattern
Itu baru bahas 1 buah candle stick. Ketika candle-candle ini kemudian berjejer, seringkali membentuk sebuah pola atau pattern. Trader biasanya menyebut candlestick pattern. Ya walau jarang ngomong gitu sih, biasanya langsung menyebut jenis pattern-nya saja.
Pada banyak kasus, pattern ini dijadikan pedoman para trader untuk melakukan aksi beli ataupun jual. Hanya saja kalau berpatokan pada pattern, maka ada banyak waktu yang terbuang untuk melihat satu per satu pattern candlestick. Itupun di beberapa pattern bisa jadi ambigu hasilnya.
Gambar di atas adalah contoh beberapa pattern yang paling mudah dikenali. Sementara ada banyak lagi yang sangat ambigu seperti Head and Shoulder, Cup and handle, flag, double top, double bottom, dll.
Saya sendiri tidak pernah pakai candlestick pattern sebagai acuan. Sebab ya itu tadi proses screeningnya susah. Mirae Asset ada fasilitas screening pattern ini tapi ya kurang valid juga sebab emang terlalu ambigu sih hehehe..
Setelah membaca artikel ini, maka seharusnya anda gak terlalu pusing lagi kalau melihat chart seperti ini:
Kalau masih gak paham juga, coba tulis komentar di bawah bagian mana yang gak paham.