Kurangi Beli Air Minum dalam Kemasan


Air Minum dalam Kemasan (AMDK) sudah menjadi tren saat ini. Dulu orang enggan sekali beli air yang harganya hampir sama dengan bensin itu. Apalagi air di Indonesia tersedia melimpah dan gratis. Namun, keberhasilan edukasi perusahaan AMDK rupanya mengubah pola pikir kita hingga sedikit-sedikit kita mulai meninggalkan air kran atau PDAM dan menggantinya dengan AMDK.

Tapi tahukah kita bahwa ketika membeli AMDK, secara tak sengaja kita juga telah menambah plastik di dunia ini? Dan tahukah anda bahwa plastik tak bisa terurai hingga ratusan tahun? Apakah kita akan mewarisi anak-anak kita dengan gunungan sampah plastik?

gunung-sampah

Rahasia Re-Cycle

Mungkin anda berpendapat, bukankah botol2 dan gelas itu bisa di recycle? Benar sekali. Apalagi kita juga diedukasi bahwa botol2 itu seolah-olah 100% terdaur ulang dan menjadi botol kembali.

Namun kenyataannya, kecepatan recycle dan produksi botol baru sangat jauh perbandingannya. Dan harus diketahui, proses daur ulang yang sempurna itu seharusnya dari botol plastik menjadi botol plastik. Tapi nyatanya? Botol plastik menjadi tak kresek daur ulang bercampur dengan plastik lain. Apakah perusahaan air mau membeli produk daur ulang ini dan berpotensi merusak air produksinya? Saya yakin tidak. Dari 100% plastik yang dihasilkan, kurang dari 10%-nya saja yang didaur ulang. Sisanya? Menumpuk menjadi gunung sampah plastik.

Maka, untuk mengurangi produksi sampah plastik, tak ada pilihan lain kecuali mengurangi atau bahkan menyetop pembelian AMDK. Kita bisa kembali memakai air PDAM dengan membeli filter penyaring. Atau jika hal tersebut masih terlalu berat, saya sarankan membeli air dalam kemasan GALON.

Galon ini bisa diisi lagi dan lagi hingga berkali-kali. Bayangkan sekali isi galon, kita sudah menghemat kemasan untuk 9 liter atau bahkan 10 liter air. Jika kemasan botol besar biasanya isi 1,5 liter, berarti kita menghemat 6 botol tiap isi ulang. Kalau botol kecil yg 500 ml? Bisa hemat 18 botol. Kemasan lebih kecil lagi misalnya gelas yg cuma berisi 150 ml, kita bisa menghemat sampah plastik hingga 60 gelas!

Hanya Masalah Mindset

Mindset kita ini sudah tergeser akibat iklan dan kebiasaan di masyarakat. Dulu ketika ada acara hajatan, biasanya suguhannya adalah teh manis dalam gelas kaca. Kemudian bergeser menjadi air mineral dalam gelas. Waktu awal-awal, yg menyuguhkan air mineral dianggap orang kaya krn emang mahal. Sehingga ketika ada yg bikin hajatan lalu sohibul hajat mampu menyuguhkan air mineral, mereka merasa sangat puas dan menganggap sudah memberikan pelayanan maksimal pada para tamu.

Ditambah lagi, air mineral dlm gelas cenderung praktis, cepat saji dan mudah dibawa. Sehingga kadang dobel, ketika pengunjung datang diberikan air dlm gelas plastik pas pulang dalam kotak nasi atau kotak kue disertakan juga air gelasnya.

Coba bayangkan jika sekali hajatan aja ada 100 orang. Maka sebenarnya cukup dengan 2 galon air kita sudah mampu melayani mereka dengan baik. Kita suguhkan minuman misalnya teh atau kopi dalam gelas kaca. Pihak RT bisa urunan dengan warga membeli seperangkat gelas kaca sehingga ketika ada acara warga, tinggal dipinjami saja.

Mulai Mengurangi

Saya tahu ini mungkin terkesan “berat” karena diluar “kebiasaan” modern. Saya sih tak menyarankan langsung frontal berhenti, tapi boleh dong kita mulai mengurangi pembelian AMDK. Kalau takut dengan kualitas air PAM, kita bisa tetap minum AMDK tapi dalam bentuk galon.

Bukankah kesannya lebih mewah dan elegan jika kita sediakan dispenser di sudut ruang tamu dengan beberapa kopi, gula dan teh di sampingnya. Ketika ada tamu kita tawari mau minum kopi atau teh? Pake gula atau tidak? Wah, itu pasti pelayanan terbaik bagi tamu dan juga bagi alam.

teh-love

Jika dispenser dirasa terlalu mahal, bisa pakai tempat air yg mirip aquarium itu, dengan kran di bawahnya. Atau bisa juga pake guci biar cantik dikit.

Mari mulai memikirkan masa depan. Sampah plastik adalah jahat bagi alam. Mereka ada bukan tanpa sengaja, tapi karena kita sengaja membuangnya. Pantaskah kita membalas buah-buahan, sayur mayur dan berbagai makanan dari alam yang sudah diberikan kepada kita dengan sampah plastik?

Info di video ini mungkin bisa juga anda simak. Moga ada yg mentranslate dalam bahasa Indonesia

Alam telah memberikan cintanya yang begitu besar kepada kita. Bagaimana kita membalasnya? Mulailah dari yang kecil, mulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang

Masukkan alamat email anda untuk mendapat update terbaru: