Kekuatan Media Sosial 1

Kekuatan Media Sosial


Media sosial sebenarnya sudah muncul lama. Dulu kita mengenal friendster yang sangat fenomenal. Namun, friendster akhirnya ambruk dan tergerus arus blog. Friendster saat itu hanya mampu menampilkan profile pemiliknya. Tak ada hal lain yang bisa dilakukan selain gonta-ganti desain profil atau memberikan testi di profil teman. Sempat ada semacam blognya, tapi karena tidak ada semacam newsline akhirnya orang jadi malas menulis. Apalagi jarang banget yang melirik tulisan di blog friendster.

Booming blog-pun merambah dunia maya. Semakin populernya wordpress membuat para friendster rame-rame nge-blog. Saling berkunjung blog sudah menjadi hal rutin. RSS Feed Reader adalah tool wajib yang dimiliki setiap blogger. Mereka bisa memantau blog teman-temannya melalui tool itu. Kalau ada artikel baru, langsung TKP dan komen.

Namun, sejak munculnya facebook, aktifitas blog mulai berkurang. Orang cenderung menulis di facebooknya. Karena untuk menulis di blog ternyata lebih ruwet dan terlalu banyak orang2 yang sok mengkritik di komen. Info kurang akurat dikit aja udah dikritik abis-abisan seolah tulisan itu tak bisa dihapus, tak bisa dikoreksi dan seolah penulisnya telah berzina berkali-kali di lapangan terbuka. Memang kejam sih para kritikus itu 😀

Facebook memungkinkan penggunanya untuk menulis dari hal yang sepele seperti: Lagi di rumah sekarang, alhamdulillah… makanan buatan istri maknyus banget, sampai hal-hal sepele lainnya. Dan rata-rata komentatornyapun sangat membangun. Dari tulisan satu kalimat, menjadi 2 kalimat hingga menulispun jadi menyenangkan.

Kekuatan Sosial Media

Facebook memungkinkan kita untuk share tulisan teman dengan mudah. Tulisan yg kita share itupun bisa dishare ulang oleh teman-teman kita yang lain. Sehingga proses gethok tular atau viral ini terjadi dengan sangat cepat dan dahsyat, terutama jika tulisan yang kita posting berhubungan dengan sosial kemasyarakatan.

Sebagai contoh adalah sebuah aksi yang dilakukan oleh mas Elanto dan kawan-kawannya baru-baru ini. Aksi yang memaksa pengguna moge untuk tertib lalu lintas. Begitu infonya viral dan menyebar ke berbagai akun facebook maka hari ini setidaknya saya lihat sudah 2 media berita online yang memberitakannya

Saya sendiri ikut share di sini:

Yaaa potret aparat kita ya kayak gini. Diramekan aja karena cuma itu satu-satunya cara mendapatkan perhatian polisi. Klo gak ada gerakan medsos tuh polisi kerjanya ya cuma malak2 atau mainan HP di pos

Posted by Bejo Paijo on Saturday, August 15, 2015

Dan hari ini, detik.com menurunkan berita aksi Elanto dan tanggapan dari Polda DIY:

http://news.detik.com/berita/2993033/soal-aksi-elanto-cs-polda-diy-moge-juga-harus-tertib-berlalu-lintas

dari Kedaulatan Rakyat Yogya juga ada:

http://krjogja.com/read/271112/elanto-biker-yang-berani-tegur-pengendara-moge.kr

Tribun News

http://www.tribunnews.com/regional/2015/08/15/elanto-cs-hadang-konvoi-moge-di-sleman-yang-langgar-lalu-lintas

Dan Vivanews

http://nasional.news.viva.co.id/news/read/661794-netizen-dukung-aksi-elanto-hadang-konvoi-moge-di-yogya

Saya kurang tahu apakah berita ini juga ada di televisi karena saya jarang banget nonton TV hehehe…

Sebelumnya juga banyak peristiwa lain yang menjadi berita setelah ramai di media sosial. Bahkan rencana kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak sejalan dengan aspirasi masyarakat beberapa kali dibatalkan setelah ada protes di sosial media.

Jika dulu media televisi adalah satu-satunya yang menginformasikan reaksi masyarakat terhadap jalannya pemerintahan dan kondisi sosial, sehingga kita perlu berdemo dulu agar pemerintah tahu aspirasi kita. Namun saat ini dengan sarana media sosial kita sudah bisa menginformasikan aspirasi rakyat.

Masukkan alamat email anda untuk mendapat update terbaru: