Jangan Asal Niru :) 1

Jangan Asal Niru :)


Jangan Asal Niru :) 2Awalnya saya ingin memposting artikel ini tepat pada tanggal 14 Februari kemarin. Tapi kemudian saya urungkan, karena saya khawatir artikel ini cuma dianggap seperti artikel-artikel lain yang intinya menolak perayaan hari raya Valentine.

Disini saya bukan cuma ngomong soal valentine, tapi saya ingin memberi bekal pengetahuan agar kita tidak menjadi generasi busa atau buih yang begitu mudah diombang-ambing kesana kemari dan tak berpendirian.

Sebagaimana saya dulu, saya juga suka meniru-niru apa yang dilakukan teman-teman saya. Ya, saya baru sadar betapa banyak kebodohan yang saya lakukan dulu. Alhamdulillah, Allah masih memberi saya umur sehingga masih hidup sampai sekarang dan membuka wawasan saya yang sempit dahulu.

Kembali kepada perayaan, apapun itu. Mustinya harus kita jadikan ajang introspeksi. Kita ambil contoh perayaan Proklamasi Kemerdekaan RI tiap tanggal 17 agustus. Kenapa kita merayakannya? Itu kata kuncinya. Dengan bertanya kenapa kita merayakannya, kita bisa berpikir dan berusaha mencari jawabnya. Hayo? kenapa kita perlu merayakan Hari Proklamasi 17 Agustus?

Yup, dengan mudah kita bisa jawab karena tepat tanggal itu, negeri ini memproklamirkan kemerdekaan-nya setelah berabad-abad dalam kungkungan penjajah.

Sekarang kenapa kita merayakan Hari Kartini 21 April?

Yah, anda benar. Karena hari itu R.A. Kartini yang mewakili wanita Indonesia berusaha mendudukkan wanita sesuai dengan porsinya. Memberi nilai bagi wanita dari yang cuma sekedar pelengkap, menjadi bagian dari sebuah keluarga.

Lalu kenapa kita merayakan Valentine 14 Februari?

Dalam googling sebentar saja saya bisa ketemu jawabnya. Silahkan baca lebih lengkap disini. Bukti paling kuat sejarah hari valentine adalah Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.

Sedangkan cerita-cerita seputar valentine yang melibatkan pendeta-pendeta, terbukti hanyalah legenda yang sampai sekarang tidak dapat dibuktikan keasliannya.

Dipilihnya tanggal 14 Februari karena di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada sang dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan lari-lari di jejalanan kota Roma sembari membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan maju secara sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah.

Sekarang kenapa kita merayakan Hallowen? Coba anda cari tahu sendiri sejarahnya dan pantaskah kita mengeluarkan banyak dana, waktu dan energi untuk itu.

Kita dikarunia Allah otak yang luar biasa. Jangan sampai kita memperbodoh diri sendiri dengan rasa malas. Menemukan informasi begitu mudahnya saat ini. Pertanyaan sekarang bukan sulit atau tidak tahu. Tapi apakah anda MAU atau TIDAK MAU.

Ataukah anda sengaja menutup mata, telinga dan hati agar punya alasan membawa keluar pacar anda di hari valentine dan lalu mengobral janji dan pujian gombal? Wahai wanita, waspadalah..waspadalah 🙂

Masukkan alamat email anda untuk mendapat update terbaru:

11 thoughts on “Jangan Asal Niru :)”

    1. maulid nabi sebenarnya juga tradisi, sama halnya dengan valentine. cuma bedanya maulid adalah tradisi umat islam. Coba googling, dengan kata kunci “maulid nabi”, nggak ada di qur’an dan hadist cuma ciptaan muslim Irak

  1. Terkadang saya merasa tidak ikut merayakan tetapi terkadang ikut senang juga dengan perayaan tersebut,walau saya umat muslim saya senang melihat film-film bertema natal yang bagus-bagus ceritanya walau saya tak ikut merayakannya.

    Walau saya skeptis dengan valentine saya juga suka dengan tema kasih sayang yang dibawa,yang saya tidak suka hanya perayaan yang berlebihan dengan pasangan atau yang bukan mukhrim yang memang melanggar aturan dalam agama.

    Mungkin perayaan tersebut hanya budaya yang bisa membuat senang bagi yang merayakannya dan bila orang sudah senang terkadang tidak memikirkan berapa banyak uang yang sudah dikeluarkan.

    hehehe mohon dikoreksi bila ada salah 😀

  2. setuju. bagi saya, walau ada orang yang mengaku paling sunnah dan paling cinta Nabi tapi mengharamkan maulid. saya tetep suka maulid Nabi. lha yang mengharamkan maulid orangnya nggak konsisten, gimana dibilang konsisten. pas maulid bilan haram/neraka dll. tapi pas tanggal kelahiran ormas / partainya meraka rayakan secara nasional… masak Nabi Muhammad masih kalah mulia di banding urusan uang bin partai.

    kok nglantur……. 🙂
    tetep semangat khi…. teriakkan yang keras
    maulid yes palentin no…!!!

  3. Betul mas… Kita harus punya pendirian yang kuat, kita harus banget karakter kita dan tidak mudah terombang-ambing oleh budaya luar yang belum tentu cocok dengan pribadi kita..
    Di luar sana banyak yang hanya sekedar ikut2an tanpa harus tahu kenapa saya mengikutinya… Hanya jadi follower saja.. Bangsa kita butuh creator… Inspirator…

  4. innalillahi wainna ialihi rajun…

    maulid nabi kok yes?! bukannya itu niru2 juga.. meniru natal. masi bayak sunnah nabi yg belum kita kerja, jadi buat apa buat tradisi baru?

  5. udah enggak jaman akh ikut-ikutan……..
    sarana belajar dah komplit, akses ilmu dah bejibun……….maka apapun yg kita kerjakan kudu paham ilmunya dulu gan biar enggak sia-sia…..termasuk ngeblog ya gan…..

Comments are closed.