cash on delivery

Fresh IDEA: COD Service


cash on deliveryMaaf nih, seri melawan mental block disela dulu. Mumpung ada ide, kuatirnya kalau disimpan-simpan malah lupa. Ide ini sebenarnya ditujukan untuk manajemen JNE, TIKI atau Pos Indonesia atau expedisi lainnya. Tapi tidak menutup kemungkinan bisa anda manfaatkan kalau anda ingin membuka jasa expedisi juga dan suka keluyuran di jalan.

Saya beri nama ide ini COD Service. Yang mau pakai silahkan tak perlu ngajukan lisensi hehehe… Mudah-mudahan ada pegawai expedisi yang baca tulisan ini.

COD Service maksudnya adalah Layanan Cash on Delivery. Alias bayar di tempat. Ide ini berdasarkan kenyataan bahwa pengguna internet yang berbelanja semakin hari semakin banyak. Bukan tidak mungkin 1-2 tahun mendatang akan makin menggembung. Dan jasa ini akan booming.

Layanannya simple saja. Prosedurnya seperti ini:

  1. Pemilik produk mempromosikan produknya lewat internet (toko online, facebook atau marketplace)
  2. Pembeli melakukan order dan memilih opsi COD.
  3. Penjual lalu mengirimkan produknya menggunakan COD Service tanpa membayar apapun. COD Service mencatat isi barang sesuai pengakuan penjual.
  4. COD Service mengirimkan produk ke pembeli dan meminta uang sesuai harga produk + biaya pengiriman.
  5. Kurir juga wajib meminta pembeli membuka barang di depan kurir untuk memastikan barang sesuai dengan permintaan pembeli dan pengakuan penjual.
  6. Jika semua clear, kurir menyampaikan laporan barang sudah diterima melalui SMS ke kantor pusat.
  7. Penjual memantau kirimannya lewat internet.
  8. Jika sudah terkirim, penjual datang ke COD Service dan mengambil uangnya.

Dengan prosedur sederhana ini, kedua pihak sama-sama untung. Pembeli akan lebih nyaman berjualan karena dia gak harus keluar rumah dan tidak harus takut barangnya salah atau tidak dikirim. Penjual juga enak, karena kepercayaan pembeli makin tinggi dan tentunya dia gak takut ditipu pembeli yang mengaku barangnya tidak sesuai keinginan.

Nah, jika anda bingung mau usaha apa? Kenapa tidak coba usaha COD System. Saya pikir untuk memenuhi kebutuhan se-kota dulu bisalah dilakukan beberapa orang. Kecil dulu, kemudian kalau respon bagus baru deh menambah cabang ke kota-kota yang besar dulu.

Sebenarnya ini sangat cocok diterapkan oleh jasa pengiriman yang sudah banyak cabangnya. Ongkos kirim bisa deh ditambah 2-3 ribu untuk jasa ini. Pasti banyak yang mau tuh. Tul nggak?

Masukkan alamat email anda untuk mendapat update terbaru:

11 thoughts on “Fresh IDEA: COD Service”

  1. Kelemahannya mungkin kalo ada orang iseng asal nyebutin alamat buat ngerjain kita, tapi model ini dah banyak kok dijalanin temen2 di kaskus

    1. Iya bener. Di Kaskus maupun forum lainnya biasanya menyediakan COD di kota tertentu. Dan biasanya satu kota dengan penjual.

      Untuk iseng, bisa juga ngisengin teman. Pesen ke alamat teman. Jadi penjual dan teman kelimpungan. Mungkin perlu sistem lebih lanjut. Misal pembeli harus scan ktp + buku tabungan.

      1. Iya, kalau COD yang disediakan seller memang sudah banyak. Yang saya maksud diatas adalah COD resmi dari lembaga delivery service. Kalau iseng sih memang susah. Apalagi scan KTP dan alamat pengiriman kadang beda (biasanya terjadi di kota-kota besar. KTP msh alamat desa padahal dia tinggal di kota). Yang repot lagi kalau penjualnya yang iseng. Asal kirim aja ke semua alamat hehehe…

  2. menurut saya sistem pengiriman yang dilakukan perusahaan jasa pengiriman seperti TIki, JNE,dll masih lebih baik dibandingkan sistem COD Service yg mas lutvi sarankan.
    Terutama pada point 5
    “5. Kurir juga wajib meminta pembeli membuka barang di depan kurir untuk memastikan barang sesuai dengan permintaan pembeli dan pengakuan penjual.”

    Cth kasus: saat ada penjual yg hendak mengirimkan komputer dgn spesifikasi sprti: pentium X, RAM 2 GB, OS jendela 98. Bagaimana si kurir memastikan di depan pembeli bahwa komputer tersebut dgn spesifikasi sprti diatas. Apakah kurir haruslah mengerti mengenai IT?? Lalu bagaimana jika ada penjual yg ingin mengirimkan suatu jenis tanaman? APakah kurir harus mengerti mengenai tanaman? Kalau begitu caranya akan membebani kurir.

    Case 2: Kalau saat kurir datang, tetapi pembeli tidak ada di rumah. Apakah kurir harus pulang ke kantornya lagi? itu akan menimbulkan biaya lagi, seperti bensin, dan waktu.
    Karena apa yg yang dilakukan perusahaan jasa pengiriman yg sudah ada saat ini, saat pihak penerima barang tidak ada ditempat, maka penerimaaan barang dapat diwakilkan.

    Itu pendapat saya, semoga dapat memperkaya kajian mengenai COD Service.

    1. Kalau untuk kasus itu, pembeli pasti tahu bagaimana mengenali barangnya. Kalau memang berbeda, dia pasti akan protes ke pengirim. Dan COD memfasilitasi protes ini.
      Kalau penerima tidak ada ditempat ya seperti kurir biasanya, kalau ada yang mewakili ya diwakili kalau ndak ya terpaksa balik ke kantor kan? Masak ditinggal di depan pintu 🙂 Sementara ijin siapa yang mewakili, bisa ditanyakan via SMS atau Telp. Intinya samalah seperti jasa pengiriman biasanya. Bedanya cuma bayar di tempat pembeli saja

      1. seandainya penerima sebenarya tdk ditempat dan diwakilkan, blm tentu uang-nya dititipkan ke wakilnya.

        ide mas bagus jg sih. tp hrs ada koordinasi lg sebelum barang dikirimkan, biar tdk terjadi hal spt diatas (pembeli tdk ditempat dan diwakilkan, namun uang tdk dititipkan)

Comments are closed.