Adabanyak sekali masalah di dunia ini. Disamping kanan, kiri, depan dan belakang bisa dengan mudah kita temui masalah. Tapi tahu tidak, sebenarnya masalah-masalah itu mudah diselesaikan dan sudah bisa dipastikan sesuai dengan kemampuan kita untuk menyelesaikannya.
Saya sendiri sudah sering menerapkan dua kunci ini dan alhamdulillah begitu banyak masalah yang saya hadapi bisa selesai bahkan seringkali tanpa perlu saya selesaikan alias tidak ada aksi apapun yang saya lakukan. Jadi apa sih dua solusi itu?
Sabar dan Syukur
Aah.. basi kalau itu mah.hehehe.. Silahkan saja anda anggap seperti itu. Toh yang punya masalah anda dan kalaupun anda tidak memakainya, saya gak rugi sama sekali. Tapi satu hal yang harus anda tahu sabar dan syukur memanglah solusi dari semua masalah.
Bagaimana bisa masalah selesai cuma dengan sabar?
Mungkin anda bertanya seperti itu. Kalau sabar saja ya memang tidak akan selesai. Harus sabar dan syukur. Ini yang jarang dipakai. Rata-rata manusia hanya memakai salah satu saja dalam kondisi yang dihadapi. Kalau lagi nemu masalah mereka sabar aja gak syukur dan kalau lagi dapat nikmat mereka syukur aja gak mau sabar.
Biar gak pusing, kita buat dalam contoh yuk.
Sebut saja namanya Bejo (entah kenapa saya kok seringkali pakai nama ini buat contoh). Bejo baru saja dapat musibah. Waktu sholat dengan khusu’ di sebuah masjid dia kehilangan tasnya. Tahu isinya? Sebuah kamera milik kantor, Ijazah kuliah yang baru aja di laminating dan ijazah beberapa temannya serta uang zakat yang baru saja dia ambil dari para donatur. Maklum si Bejo ini adalah seorang petugas Amil Zakat dari sebuah lembaga rumah zakat yang cukup besar.
Jika anda jadi Bejo, apa yang akan anda lakukan?
Biasanya teman-temannya akan memintanya untuk bersabar saja. Sangat jarang bahkan mungkin tidak ada yang memintanya bersabar dan bersyukur. Lho kok bersyukur?
Iya, saat kita bersyukur, Allah akan menambah nikmat kita. Boleh jadi itu hanya cara Allah untuk ambil sedekah yang belum sempat kita tunaikan. Atau boleh jadi itu cara Allah mengganti musibah yang lebih besar dengan yang lebih kecil. Coba bayangkan seandainya tas itu bukannya dicuri, tapi dirampok di tengah jalan.
Bayangkan resiko yang harus dialami oleh Bejo. Motor mungkin bisa ikutan hilang, bahkan nyawapun bisa melayang. Ijazah bisa diurus di sekolah, uang bisa diganti dan kamera bisa dibeli lagi. Tapi nyawa?
Alhamdulillah, si Bejo ternyata gak cuma bersabar, tapi juga bersyukur. Saat menghadap pimpinannya, Bejo dapat pertolongan Allah. Uang zakat jamaah tidak perlu diganti, Bejo cuma perlu ganti Kamera saja, itupun dengan dicicil potong gaji yang tidak memberatkan.
Lagi-lagi Bejo bersyukur dan tetap bersabar. Dan Alhamdulillah waktu musim qurban kemarin, rejekinya cukup banyak untuk ganti kamera yang hilang itu.
Insya Allah dalam pertemuan mendatang akan saya sampaikan makna sebenarnya dari sabar dan syukur ini
Wah.. Sharingnya bagus mas.., Iya.. ya, saya baru sadar ternyata orang kalau melakukan ga pernah dua2nya.., pasti satu2.., kalo sabar, ya sabar tok.., kalo syukur ya syukur tok.., jangan2 Bejo itu pengalaman pribadi Mas.., Oiya Terima kasih banyak mas.., saya baru tahu Mas Lutviaffandi itu yang ini ta.., Blog ku itu bisa jadi berkat ebook dari Mas Lutvi yang judulnya “memiliki blog canggih dengan modal nol”. terima kasih banyak mas..,
Hmm…Inspiratif sekali mas Lutvi…Meskipun saat benar2 menghadapi masalah tidak mudah bersikap seperti itu, tapi rasanya tidak mudah bukan berarti tidak bisa. Semoga saya juga bisa belajar dari artikel ini.
Salam Hangat,,
wah pak yang blog ini kok sepi ya, padahal artikelnya juga bagus, nah dalam masalah harus bersabar dan bersyukur, tapi yang saya alami itu…masih binggung apa yang harus di syukurin, karena kadang mikir apa enaknya sehingga harus di syukurin, mungkin harus pandai pandai bersyukur itu ya pak kata orang orang, ada tips-tipsnya pak? bagaimana caranya pandai bersyukur
Hmm.. ide bagus. Pas lagi gak punya ide nulis. Saya buatkan artikel khusus 🙂