Ini cerita lama yang dulu diceritakan oleh guru ngaji saya waktu kecil. Beliau berkisah tentang dua orang yang sedang berkemah di sebuah gunung. Lama kelamaan bekal yang mereka bawa sudah habis. Akhirnya salah seorang diantaranya sebut saja Panjul bermaksud untuk turun ke desa mencari rejeki.
Tapi seorang lagi sebut saja Bejo mengatakan akan coba berdoa pada Allah untuk mendatangkan rejeki bagi mereka. Si Panjul tertawa, mana bisa rejeki datang cuma dengan berdoa? Kita harus tetap berusaha agar mendapatkan rejeki.
Bejo tetap bersikukuh bahwa rejeki datang dari Allah, bukan dari manusia. Dan Panjul tetap juga dengan pendapatnya bahwa rejeki itu harus dicari, harus bekerja. Rejeki tidak mungkin datang tiba-tiba begitu saja. Karena tidak juga menemukan kesamaan pendapat, akhirnya mereka sepakat membuktikan siapa yang paling benar.
“Baik, kita buktikan siapa yang paling benar! Aku akan turun gunung cari rejeki, sedang kamu harus tetap disini berdoa, sholat apa aja deh asal tidak bekerja”, tantang Panjul. Bejo pun menyanggupi.
Akhirnya Panjul turun gunung, bekerja sampai sore di sebuah kebun Apel. Sebagai upah hari itu, Panjul diberi sekeranjang kecil Apel. Panjul puas dengan hasil kerjanya. “Hmm.. apel sebanyak ini bisa cukup buat makan beberapa hari…hehehe…”, ucapnya dalam hati. Panjul membayangkan pasti si Bejo akan menyesal dan menarik kembali ucapannya. Mana bisa dapat rejeki cuma mengandalkan doa.
Sesampai di perkemahan dilihatnya Bejo masih tersimpuh diatas sajadahnya. Disambutnya Panjul dengan senyuman. “Bagaimana? Dapat rejekinya?”, katanya sambil tersenyum. “Dapat dong! Kalau kerja ya pasti dapat!”, ejek Panjul. “Alhamdulillah…”, jawab Bejo.
“Kamu sendiri gimana?”, tanya Panjul. “Dapat rejekinya dengan berdoa?”
“Masih belum”, jawab Bejo singkat.
“Hahaha… sudah aku bilang kan? Untung aku bawa rejeki lebih hari ini. Nih, kita bagi dua. Aku gak mungkin menghabiskannya sendiri. Bisa keburu busuk apel-apel ini”, kata Panjul.
“Alhamdulillah…Terima kasih ya Allah atas rejeki yang sudah Kau karuniakan”, Bejo menengadahkan tangannya.
Bejo tersenyum, “Benar kan? Asal kita percaya sama Allah, Dia takkan pernah meninggalkan hambaNya”. “Lihatlah, aku bisa mendapatkan rejeki yang sama denganmu walaupun hanya berdoa disini saja”.
Panjulpun tersenyum, “Hahaha… kamu memang pintar Bejo”.
Waktu saya mendapat cerita ini, saya masih belum bisa menerimanya. Tapi sekarang saya baru tahu bahwa cerita itu bukan sekedar cerita. Cerita itu sering terjadi pada kehidupan kita.
Coba anda bayangkan, jika semua makhluk harus bekerja sebagaimana bekerjanya kita, maka akan begitu banyak makhluk Allah yang tidak mendapatkan rejeki. Tapi jika “bekerja” itu adalah upaya apapun termasuk juga berdoa, maka rejeki Allah akan terasa begitu luas dan mudah.
Lihatlah bayi2 yang baru dilahirkan, burung-burung yang di dalam sangkar serta mereka yang hidup di dalam penjara. Semua orang, semua makhluk mendapatkan rejekinya, bahkan ulat yang ada didalam batu didasar lautpun mendapatkan rejekinya.
Lalu kenapa ada orang-orang yang kelaparan? Kenapa ada yang sampai meninggal?
Saya sendiri tak bisa memastikan penyebabnya. Tapi dari pengalaman saya yang pernah tinggal di kawasan kumuh, rata-rata mereka yang hidup susah meninggalkan 2 hal diatas. Mereka tidak bekerja tapi juga jauh dari Allah. Sholat Jumat aja jarang-jarang dikerjakan, mereka juga enggan bekerja. Padahal lapangan pekerjaan begitu banyak. Tapi masalahnya kadang mereka malu mengerjakannya.
Itupun Allah masih mau memberi rejeki, walaupun mungkin hanya cukup untuk bertahan hidup. Bukti lain adalah begitu banyak kyai di pondok-pondok yang pekerjaannya hanya berdoa, bermunajat dan menegakkan kalimat Allah. Tapi hidup mereka begitu sejahtera, rejeki mengalir dengan sangat derasnya.
Di lain pihak, banyak pemasar-pemasar yang sukses memulai kerajaan bisnisnya dari nol. Mereka bekerja sangat giat dan keras. Mengurangi kesenangan dan memaksimalkan semua potensinya. Mereka ini hidupnya juga sejahtera dan rejekinya pun mengalir dengan deras.
Maka ada 2 cara besar mencari rejeki. Dengan bekerja keras dan sungguh-sungguh atau dengan berdoa dan mendekatkan diri pada Allah dengan maksimal. Insya Allah keduanya akan mampu memberikan rejeki pada anda. Tapi jika anda bekerja enggan, berdoa juga ogah, jangan harap deh ada rejeki.
Terimakasih mas ataspencerahannya, oh ya saya sudah lama hosting hostgator apa bisa juga menjadi reseller hostgator
Bisa aja
Almahdulillah Dapat Pertamax disini
masalah rejeki masih merupakan misteri buat saya.
bagaimana kalau ke2nya tidak dipisahkan,
ya bekerja,
ya berdoa,
hasilnya? dasyat? sepertinya saya percaya jika lebih dasyat digabungkan, sip artikelnya… wah saya ketigaxxx disini… hmm… hehe
ikhtiar dan berdoa.
setuju mas saya 😀
dua hal yang menegaskan arti hidup…
Ora et Labora…..gitu kata urang sumatra……..
Siang Pekerja Keras, Malam sebagai hamba yang kusyu…….