cara belajar yang efektif

Detail dan Konsep


cara belajar yang efektifDalam belajar, khususnya belajar bisnis online anda perlu menggunakan 2 metode. Metode detail dan metode konsep. Dan kedua metode ini wajib diletakkan pada posisi yang proporsional. Jika anda tak bisa mengelola keduanya, saya sarankan anda memakai metode konsep dalam belajar karena lebih mempercepat pembelajaran. Walaupun nantinya anda akan menemui banyak kesalahan 🙂

Metode Belajar Detail

Metode belajar detail adalah mempelajari segala sesuai secara detil dan presisi. Ini sangat cocok digunakan untuk belajar hal-hal yang sifatnya teknis seperti bahasa-bahasa pemrograman atau panduan-panduan mengelola blog. Saat anda berhadapan dengan kode-kode yang harus anda terapkan di blog anda sendiri, maka anda harus memperhatikannya sedetil mungkin. Bahkan jauh lebih baik jika anda bisa mengcopy paste kode-nya.

Untuk koding, sebuah titik saja, bisa membuat seluruh system tidak berjalan. Bahkan suatu web bisa di hack hanya gara-gara programmer-nya lupa meletakkan sebuah titik. Karena itu, anda harus benar-benar detil soal ini. Jika anda tidak bisa melakukan copy paste, maka perhatikanlah huruf per huruf. Jangan ngarang sendiri kalau anda tak tahu efek dari perubahan yang anda lakukan.

Metode Belajar Konsep

Metode kedua adalah memahami konsepnya. Sebenarnya dalam bidang pemrograman metode ini juga diperlukan. Misalnya saya menemukan sebuah plugin yang katanya keren. Saya akan coba pelajari konsepnya. Setelah paham konsepnya dan bagaimana struktur perintah dan algoritmanya, maka saya bisa membuat lagi plugin serupa itu dengan tanpa mencontek plugin aslinya. Tapi untuk belajar pemrograman, sebaiknya jangan pakai metode konsep ini ntar malah bingung jadinya.

Metode Konsep sangat cocok dipakai ketika belajar soal blogging. Sungguh pertanyaan yang aneh kalau ada yang bertanya seperti ini: Apa yang harus saya lakukan dahulu? Pasang plugin atau pasang themes dulu?

Dalam hal pengoperasian blog, anda harus belajar konsepnya. Plugin itu buat apa dan theme buat apa. Artikel itu apa dan page itu apa. Kalau sudah paham konsepnya, maka baru di detilkan ke step by stepnya. Nah, kalau sejak awal sudah pakai konsep detil alias harus urut sesuai ebook, maka begitu ada perubahan dikit aja udah kalang kabut.

Itulah sebabnya kita harus tahu kapan kita belajar konsep dan kapan belajar detilnya. Idealnya pelajari dulu konsepnya, pahami secara garis besarnya. Baru kemudian kita detilkan per bagiannya. Sayangnya yang belajar seperti ini sangat jarang. Walaupun penulis telah susah payah memberi pendahuluan tentang konsep dasarnya, biasanya bab ini dilewati begitu saja dan langsung cari step by stepnya. Akhirnya disitu malah puyeng sendiri. Syukur-syukur kalau masih punya energi menanyakan kebingungannya. Kalau udah terlampau bingung, akhirnya malah yang keluar cuma kata ini, “Saya sudah baca ebooknya tapi bingung”. Udah titik. Lha yang jawab apa nggak makin bingung tuh hehehe..

Karena kita ini adalah makhluk pembelajar, jadi harus punya stok energi besar serta trik jituu dalam belajar. Kalau ndak, ya bakal ketinggalan jaman terus deh hehehe…

Masukkan alamat email anda untuk mendapat update terbaru:

3 thoughts on “Detail dan Konsep”

  1. Membahas tentang dunia blog memang tidak ada habisnya. Pasti ada hal yang baru, tapi belum tentu semua hal yang lama diketahui orang.

    Postingan yang bagus mas lutvi.
    Saya tunggu lagi infonya.

  2. Pantesan, setahun saya habiskan belajar tg IM tapi ga maju2. Baru sadar ternyata sy mengutamakan detail daripada konsep.

    Klo udah ketemu hal-hal detail jadi lupa diri, habiskan waktu disana, tp begitu paham. ga tau mau dimanfaatkan spt apa di bisnis oline

    Jadi ingat wktu beberapa minggu belajar sj, sedikit2 sdh bisa utak atik script. Pdhl awalnya nol. Tp pas dah ngerti cara kerjanya, dibuang gitu aja tuh ilmunya. Ngiler ma program HYIP… lol

  3. Wah, klo saya masih baru belajar Blog. Entah konsep apa yang saya terapin. hehe.. Hanya saja supaya pengetahuan saya terus nambah, saya selalu pegang prinsip: “Saya harus cari tau, apa yang sebelumnya gak tau.”

    So far so good mas.. 😀

Comments are closed.