Banyak yang bilang hidup ini berat, penuh rintangan dan hambatan. Krisis disana-sini, harga2 mahal dan berbagai keluhan lainnya. Tapi menurut saya hidup itu ringan, lancar dan mudah. Peluang disana-sini, harga2 murah dan berbagai rasa syukur lainnya.
Pada dasarnya semua yang terjadi disekeliling kita itu netral. Tinggal kita aja yang memandangnya seperti apa. Jika kita melihat sisi negatifnya, maka sebagus apapun hal itu akan menjadi negatif dan bencana. Tapi jika kita melihatnya dari sisi positif, maka sejelek apapun itu, akan menjadi positif dan anugerah.
Kemampuan melihat sisi positif ini disebut bersyukur. ya, kita sering mendengarnya tapi jarang ada yang bisa melaksanakannya. Rasa syukur bukan cuma di lisan. Bukan cuma dengan sedekah, tapi juga cara pandang kita. Bila kita memandang sesuatu dari sisi positifnya, maka bisa dipastikan dada kita akan dipenuhi dengan kesyukuran.
Mas, bagaimana mungkin suatu peristiwa yang jelas2 merupakan bencana, bisa dianggap hal yang positif?
Biasanya para ulama akan mengatakan, boleh jadi bencana ini adalah penghapusan dosa kita, atau kita harus tetap khusnudzon (baik sangka) terhadap Allah, pasti Allah meletakkan hikmahnya di peristiwa tersebut.
Padahal nilai positif itu tak perlu kita tunggu. Saat terjadi bencana itupun, kita sebenarnya mendapatkan anugerah. Bencana alam misalnya, boleh jadi harta kita hilang begitu saja, tapi biasanya kita bisa menemukan peluang-peluang lain. Saat terjadi bencana, semua harus memulai dari nol, ini kesempatan untuk mengejar ketertinggalan.
Ibarat perlombaan, bencana membuat semua orang start dari nol. Yang tertinggal, ini adalah kesempatan anda untuk mengejar ketertinggalan.
Nah, coba anda perhatikan kehidupan sendiri, cari hal-hal yang bisa disyukuri. Apapun itu, pasti ada. Karena ingat, semua peristiwa itu netral, kitalah yang menentukan peristiwa itu positif atau negatif