satu tujuan

Beda Rute Satu Tujuan


Pagi tadi saya melihat sebuah brosur yang ditempel di tembok sebuah rumah. Brosur itu adalah sebuah promosi pertunjukan teater mahasiswa IAIN Sunan Ampel dengan judul LARON. Tapi ada yang menarik di bawah tulisan LARON itu yaitu: Kenapa Bingung Memilih Rute jika Arah Tujuannya Sama.

Angan saya melayang, iya benar juga. Kalau dipikir-pikir, semua manusia punya tujuan yang sama pada akhirnya. Dan bukankah yang namanya tujuan itu adalah titik terakhir? Jadi kaya, jadi orang yang sholeh, menikah dengan wanita yang cantik, bebas waktu, bebas finansial, itu semua cuma tujuan sementara saja. Ibaratnya itu hanyalah terminal transit sebelum menuju ke tujuan yang sebenarnya, tujuan yang hakiki yaitu kematian.

satu tujuan

Yup, takkan meleset dari itu. Apapun adanya kita sekarang, kita akan berakhir di lubang 1 x 2 meter. Tapi sayangnya terkadang kita lupa pada tujuan paling akhir tersebut. Sebagaimana brosur tersebut berkata, kita sibuk memilih rute padahal tujuan akhirnya sama.

Islam sendiri sebenarnya begitu mudah. Allah mengajarkan kita tentang sebuah rute yang jika mengikutinya kita takkan tersesat. Rute itu adalah Iman. Tapi itulah, kita juga dikepung oleh pasukan Iblis yang senantiasa berusaha membelokkan kita dari tujuan akhir yang hendak kita tempuh.

Maka, marilah kita mulai memasang kembali tujuan akhir sebagai patokan penting dalam menjalankan semua aktifitas kita. Kita boleh memilih aneka macam terminal transit, tapi anda harus senantiasa memastikan bahwa terminal itu mengarah pada tujuan akhir yang kita inginkan yaitu Surga dan Rahmat Allah. Jangan sampai kita berhenti di terminal-terminal yang hanya mengarahkan kita ke Neraka dan Murka Allah.

Jika saat ini kita menjadi seorang PNS, maka jadilah PNS terbaik. Layani masyarakat dengan profesional dan penuh kesungguhan. Bayangkan jika anda mampu mempersingkat waktu pengurusan KTP dari 1 hari menjadi 1 jam saja, betapa banyaknya waktu yang bisa dihemat oleh masyarakat. Betapa produktifnya perusahaan-perusahaan dimana warga itu bekerja.

Jika anda pedagang, jadilah pedagang sesuai syariat Allah. Jujur dalam timbangan, murah senyum dan memperlakukan konsumen sebagai seorang sahabat. Menjual produk yang berkualitas agar sang pelanggan tak perlu menyia-nyiakan banyak waktunya hanya karena produk anda yang ngadat saat bekerja.

Jika anda pemimpin negeri, jadilah pemimpin yang menuju surga. Pemimpin yang profesional, mengarahkan rakyat menuju surga Allah. Menjadikan negeri ini negeri yang diberkahi. Tak perlu pusing dengan para oposan jika Allah yang jadi pendukung anda. Siapa yang akan mampu melawan kekuasaan Allah?

Moga kita semua bisa belajar dan punya kekuatan untuk tetap mengingat untuk apa kita diciptakan dan kemana kita akan berakhir kelak. Sungguh syetan takkan pernah diam membiarkan kita dalam keimanan sebelum memalingkan kita dari Allah.

Masukkan alamat email anda untuk mendapat update terbaru: