Indonesia memang telah merdeka sejak 72 tahun silam. Tapi mungkin yang baru merasakan kemerdekaan itu hanya segelintir rakyat Indonesia. Padahal Freeport-McMoRan Inc, perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS), diperkirakan mencatatkan pendapatan dari penjualan emas dan tembaga dari tambang Grasberg, Papua sepanjang 2016 sebesar total 3,78 miliar dolar AS atau sekitar Rp 50,52 triliun.
Jika keuntungan ini dibagikan ke seluruh penduduk Indonesia yang hanya 250 juta, maka tiap orang harusnya menerima 200 juta per tahun. Tiap orang 200 juta per tahun atau 16 juta per bulan. Itu dari 1 perusahaan pertambangan saja lho, padahal ada berapa banyak sektor tambang di Indonesia. Belum lagi dari hasil kekayaan alam lainnya.
Anggaplah cuma 10% saja yg bisa dibagikan ke rakyat, sisanya untuk membangun infrastruktur, masih sangat banyak kan?
Tapi sayang, uang sebanyak itu tidak bisa dirasakan oleh seluruh rakyat. Pemerintah berkelit katanya untuk pembangunan infrastruktur, tapi apakah seluruh rakyat menikmatinya?
Pembuatan jalan tol misalnya, jika katanya itu uang rakyat yg dipakai membangun, kenapa kok rakyat masih harus bayar lagi untuk sekedar melewatinya?
Sekarang subsidi BBM dan subsidi Listrik sudah dihapus. Artinya rakyat Indonesia benar-benar tidak mendapatkan apa-apa dari kekayaan negara ini. Entah untuk apa uang sebanyak itu dan entah kemana perginya hasil kekayaan kita.
Padahal amanah UUD sudah sangat jelas:
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat” (Pasal 33 Ayat 3)
Maka, kita harus menyadari bahwa saat ini kita masih terjajah. Kita belum bisa melaksanakan aturan kita sendiri. Kita baru bisa membuat aturan yang terlihat menyenangkan, tapi untuk melaksanakannya, harus atas seijin PENJAJAH.
Mari bersama terus berjuang BEBASKAN INDONESIA dari belenggu asing. Untuk kita, kita harus mulai peduli pada nasib bangsa ini. Kalau anda merasa baik-baik saja saat ini sadarilah bahwa sebenarnya,
SETIAP BULAN HAK ANDA DIRAMPAS SECARA DIAM-DIAM
Kita ini seperti gajah yang sejak lahir sudah dibelenggu kakinya. Sehingga ketika dewasa, kita merasa bahwa dibelenggu itu adalah hal wajar. Kita menganggap bahwa belenggu itu adalah bagian dari hidup kita. Yang penting tetap dapat makan dan dunia ini hanya sebesar kandang.
Masihkah anda terlena dg belenggu yg melilit anda? Ayo Bebaskan Indonesia!!