Average Up adalah istilah bagi trader yang membeli saham lagi ketika harga sahamnya naik. Average down membeli saham lagi saat harga sahamnya turun.
Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing dan tentu kembali pada gaya trading masing-masing orang.
Biasanya average up dipakai oleh para trader penganut trend follower. Saat saham sudah membentuk kriteria yang ditentukan, mereka beli tapi masih dalam porsi sedikit.
Ketika trend terkonfirmasi naik, mereka akan menambah porsi saham. Harapannya tentu keuntungan yang didapatkan semakin besar sebab saham yang sudah dia pegang sudah terkonfirmasi naik.
Dan kalau ternyata trend-nya gagal naik alias malah turun, tidak terlalu banyak dana yang hilang sebab masuknya baru sedikit.
Average Down biasanya dipakai oleh mereka yang memanfaatkan momentum pergerakan harga saham. Misal ada saham nih lagi turun banget hingga pada satu titik dimana diperkirakan harga sudah gak akan turun lagi, atau kalaupun turun ya gak banyak.
Nah, masuk tuh tapi masih sedikit. Ketika ternyata harga masih turun, mereka tambah porsi saham lagi.
Average Up akan membuat harga rata-rata saham menjadi naik.
Contoh misalnya anda beli saham ABCD di harga 1.000 sebanyak 10 Lot. Lalu beli lagi di harga 1.500 sebanyak 5 Lot. Maka nilai rata-rata saham anda yang awalnya 1.000 akan berubah menjadi:
((1.000 x 10 x 100) + (1.500 x 5 x 100)) / 1.500 =
(1.000.000 + 750.000) / 1.500 =
1.750.000 / 1.500 = 1.166,66
Jika saham kemudian harga saham naik jadi 2000 misalnya, maka profitnya adalah
1.166,66 / 2000 * 100% = 58,33%
Sementara average down akan membuat harga rata-rata saham menjadi turun.
Contoh misalnya anda beli saham ABCD di harga 1.000 sebanyak 10 Lot. Lalu beli lagi di harga 900 sebanyak 20 Lot. Maka nilai rata-rata saham anda yang awalnya 1.000 akan berubah menjadi:
((1.000 x 10 x 100) + (900 x 20 x 100)) / 3.000 =
(1.000.000 + 1.800.000) / 3.000 =
2.800.000 / 3.000 = 933.33
Jika saham kemudian kembali memantul dan naik ke harga 1.500 maka profitnya jadi:
933.33 / 1.500 * 100% = 62,22%
Itu kalau sesuai dengan rencana hehehe… Sementara kita gak pernah tahu seperti apa pergerakan harga pasar sebab ada jutaan kepala yang punya jutaan kepentingan masing-masing dengan jutaan rule sendiri yang berperan dalam pergerakan harga.
Kembali lagi, tugas kita adalah bagaimana merespon harga pasar. Kalau naik harus bagaimana kalau turun harus bagaimana. Mau average up bisa untung, mau average down juga bisa untung. Tapi harus ingat, avg up juga bisa rugi dan avg down juga bisa rugi 😀