Dua detik bagi sebagian besar orang mungkin tidak terlalu berharga. Tapi di jalan, entah kenapa dua detik itu tiba-tiba saja menjadi amat sangat berharga. Seringkali saat di jalan saya menemukan orang-orang yang tak mau menahan diri selama 2 detik saja dan membahayakan nyawanya hanya untuk menyerobot kendaraan di depannya.
Ada juga yang enggan menunggu 2 detik saja agar lampu hijau menyala tapi sudah keburu memacu motornya meninggalkan asap mengepul di belakangnya.
Saya suka geleng-geleng kepala saja. Padahal lampu hijau sudah akan menyala dua detik lagi. Kenapa tak menunggu benar-benar menyala? Padahal sebuah kendaraan akan melesat cepat meninggalkan ruang kosong beberapa detik lagi, kenapa tidak menunggu dulu?
Ya, kita mungkin buru-buru dan berusaha mengejar waktu. Tapi kita harus ingat bahwa kita harus tiba disana dalam keadaan utuh dan selamat. Bukan mampir dulu ke rumah sakit atau urusan dulu dengan orang lain yang bukan cuma menghabiskan waktuu berdebat siapa yang salah dan siapa yang benar, tapi juga kadang menghabiskan uang kalau kita ternyata kalah berdebat.
Yuk, kita coba berkendara dengan santun. Berlatihlah sabar walau hanya beberapa detik. Mudah-mudahan kesabaran kita saat berkendara, dinilai sebagai kesabaran kita dalam menghadapi ujian Allah.
Ana setuju banget dengan antum mas,namun memang tidak mudah untuk merubah karakter orang, Nabi Muhammad SAW. saja perlu waktu 23 tahun untuk merubah bangsa Arab yang jahil pada waktu itu.
Makanya, gak perlu puyeng2 mengubah orang lain. Mending kita mengubah sikap kita terhadap orang lain
mungkin itu dah kebiasaan mas, dan mungkin ingin selalu didepan, sehingga yang lain masih berhenti dia pengen duluan ..
wah… dikau nyindir iklannya yamaha ya? hehehehe
ha ha ha … enggak kok … sumpah … ..
cuma nyindir diri sendiri, kalo bisa membuat kebiasaan yang baek-baek aja … 🙂
Wah jadi ingat ceritanya temen di twitter. Andai saja dia menyeberang 1 detik lebih cepat, mungkin ga sampai ke kantor, melainkan ke UGD *merinding*
Mungkin yang bawa kendaraan nya masih berjiwa muda…. Huhu
Xixixi… atau malah sudah berjiwa tua jadi udah siap menghadap yang Kuasa 😀