Apakah Modal bisa Hangus di Saham? 1

Apakah Modal bisa Hangus di Saham?


Maraknya investasi bodong dimana korbannya kehilangan seluruh uangnya, pastinya akan menimbulkan pertanyaan juga, apakah modal di saham bisa hangus juga?

Normalnya sih tidak bisa. Saya sulit menemukan sebuah skenario seorang investor saham sampai kehilangan seluruh uangnya.

Skenario yang mungkin terjadi adalah anda beli saham perusahaan yang udah rugi bertahun-tahun, hutangnya numpuk terus, harganya pun cuma 50 doang. Dan, anda taruh semua uang anda di sana entah kenapa.

Lalu beberapa bulan kemudian sahamnya kena delisting atau dinyatakan bangkrut. Nah, kalau itu yang terjadi, maka lenyap deh uang anda. Sebab dengan hutang yang melebihi asset, dipastikan penjual asset akan seluruhnya dihabiskan untuk membayar hutang dan investor tidak mendapatkan sepeserpun.

Tapi.. itu skenario yang jarang bahkan sulit terjadi. Yang memungkinkan adalah uangnya tergerus terus sampai tinggal sekian persen saja. Tapi inipun juga rasanya kok sulit diwujudkan ya.

Contohnya modal anda 10 juta dan all in di 1 saham. Lalu turun 50% anda cutlose. Sisa 5 juta-nya anda belikan lagi all in di 1 saham dan turun lagi 50% anda cutlose. Sisa 5 juta, dst hingga tidak bisa dibelikan saham lagi 1 lot-pun

Kalau dibuat tabel maka seperti ini hasilnya:

Apakah Modal bisa Hangus di Saham? 2
Uang hangus dari saham

Kalau anda seberuntung itu, mampu mencari saham yang bisa loss 50% selama 11x trading, maka dalam 11 hari uang anda akan tinggal 4rb dan gak bisa buat beli 1 Lot saham-pun hehehe..

Tapi… kok sulit ya.

Bukan hilang tapi nyangkut

Yang sering terjadi adalah seperti ini. Beli saham 10 juta all in. Lalu turun nih sampai 50% bahkan 70% dibiarin aja. Lalu dia naik hingga loss-nya tinggal 20% lalu turun lagi jadi loss 50% lagi lalu bisa naik sampai profit 10% lalu turun lagi, begitu seterusnya 😀

Apakah Modal bisa Hangus di Saham? 3

Apalagi kalau perusahaannya termasuk sehat, perusahaan bonafit, maka peluang untuk hangus pasti akan semakin kecil.

Yang ditakutkan para investor itu sebenarnya cuma soal waktu, apalagi bagi para manager investasi ya. Mereka ini tiap tahun harus bikin laporan kinerja. Kalau sampai buruk dan gara-garanya adalah memilih saham-saham gorengan misalnya dan tidak sesuai peraturan, jelas mereka akan kena pecat.

Sementara investor ritel atau personal yang uangnya juga uang dingin yang gak pernah dipakai, ya biasanya gak terlalu masalah mau turun berapapun. Ada uang lagi ya dipakai beli lagi karena harganya dinilai murah. Mau berapa tahunpun gak masalah, sebab saham gak kenal kadaluarsa.

Apalagi kalau sudah dianalisa potensinya. Misalnya nilai asset per saham-nya ini 10x lipat harga sekarang. Maka cepat atau lambat, harga pasti akan naik mengikuti nilai assetnya.

Tinggal nyicil di bawah deh, mau 1-3 tahun gak masalah. Hingga pada saatnya duaar banyak yg tahu dan akhirnya jual semua sebab harganya udah melebihi nilai asset-nya.

Jadi.. mungkinkah modal saham hangus tak bersisa?

Kalau secara teori ya mungkin saja. Tapi kalau praktek rasanya kok susah banget ya. Ada banyak pemula saham yang asal beli saham tapi ya ujung-ujungnya cuma nyangkut doang. Lalu pas harga naik lagi dia buru-buru jual dan gak pernah nyoba saham lagi.

Apalagi kalau anda pakai money management, pakai risk management, serius belajar, serius bikin jurnal saham sehingga bisa memperbaiki setiap langkah trading, hasilnya tentu bumi dan langit. Awal-awal mungkin gak terlalu berasa hasilnya, tapi seiring pengalaman tentu akan sangat berbeda.

Masukkan alamat email anda untuk mendapat update terbaru: