Law of Attraction vs Power of Prayer 1

Law of Attraction vs Power of Prayer


Law of Attraction vs Power of Prayer 2Law of Attraction atau disingkat LoA baru-baru ini banyak dikenal masyarakat Indonesia. Sebenarnya nggak baru sih, cuma akhir-akhir ini kok kayaknya banyak disebut-sebut ya. Bahkan saya dulu sempat menulis soal LoA ini. LoA mulai booming saat buku The Secret karya Ronda Brain laris manis di pasaran.

Seiring waktu saya pun mulai memahami bahwa ada sebuah celah kekurangan dalam LoA yang menurut saya sebuah celah lebar yang besar. Sayapun baca-baca buku-buku yang membahas LoA, Mind Navigation, dan berbagai buku yang intinya mengagungkan kekuatan pemikiran yang menjadi landasan LoA.

Saya pun coba lagi membuka kembali Al-Quran, belajar lagi soal agama ini. Membaca-baca tulisan ust. Yusuf Mansur. Dan kemudian saya mencoba merenungkan lagi betapa sebenarnya Allah memberi begitu banyak kemudahan bagi yang mau mendekat pada-Nya.

Di LoA, untuk bisa menarik apa yang anda inginkan, maka anda harus melakukan visualisasi. Bukan berhenti sampai situ, anda harus punya value, punya hasrat yang kuat akan sesuatu yang anda inginkan itu. Bahkan dalam beberapa buku disebutkan kita harus bisa dalam kondisi Alfa agar LoA bisa bekerja maksimal.

Itupun kita masih harus berhadapan dengan mental blocking yang merupakan aneka trauma dan pengalaman negatif kita selama hidup yang siap menghancurkan wish-wish yang kita kirimkan. Yah.. susah.. Jalan buatan manusia dengan ego manusia yang kerdil.

Sementara itu Allah dengan enaknya memberi kita jalan.

Allah berfirman: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (Al-Baqarah 2:186)

Dan apa sih perintah Allah? Cuma beriman pada-Nya dan mengikuti jejak Rasul-Nya aja kan? Itupun hasil akhirnya bukan untuk Allah atau Rasulullah. Syahadat untuk memberi kita pegangan, hingga tak mudah diombang-ambing berbagai kondisi. Sholat dan puasa terbukti membuat badan sehat. Zakat membuat kita terjaga karena tidak dianggap orang pelit dan Haji walaupun dengan pengorbanan besar, juga menciptakan jaringan yang besar sesama jemaah.

Doa dengan upaya mendekatkan diri padaNya jauh lebih baik daripada meminta sesuatu seperti minta pada jin. Karena kita tak pernah tahu bahwa apa yang kita minta selalu baik bagi kita.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah 2:216)

Bahkan dalam kondisi tertentu kita justru diberikan sesuatu yang sama sekali tidak kita minta padahal sangat kita butuhkan. Ini karena kita bergantung pada Yang Maha Tahu dan Yang Maha Memiliki. Sangat berbeda dengan LoA yang meminta sesuatu pada yang tidak tahu apa-apa. Bahkan dalam video The Secret disebutkan bahwa LoA itu seperti Aladin yang meminta sesuatu pada Jin. Jin akan memenuhi permintaannya, tak peduli itu baik atau buruk bagi pemintanya.

Masukkan alamat email anda untuk mendapat update terbaru:

4 thoughts on “Law of Attraction vs Power of Prayer”

  1. Betul sekali…

    Kalau kita nempel sama Sang Pencipta, otomatis kita juga akan mendapatkan kelimpahan, karena Sang Pencipta kita khan memiliki segala kelimpahan itu. =)

    Intinya Power of Prayer lbh dahsyat dech!

  2. Sebenarnya kita sebagai umat islam saja yg kurang memahami atau mendalami isi dari ajaran agama kita,.hmm mudah2an kita tidak menjadi umat islam yang hanya sekedar pemanis tanda pengenal alias ISLAM KTP !,. naudzubilah,..

  3. Nice Sharing, mas……… ^_^
    memang, kalo terlalu fanatik mengikuti LoA, kita jadinya sangat materialistis/duniawi. Harus dibarengi dengan keimanan agar tidak tergelincir.

Comments are closed.